Ketika Jatuh Dalam Cinta I

Cinta itu seharusnya SUCI.
Bukan permainan kata-kata yang tercipta dari suatu perasaan yang dibingungkan dengan hawa nafsu.

ALLAH telah mensucikan cinta dengan ayat-ayat sucinya.
Cinta saat ini didefinisikan dengan pengorbanan, sehingga artinya seseorang yang telah berkorban adalah orang yang mencintai kita.
TIDAK SALAH,
tapi tidak sedikit yang mendefinisikan PENGORBANAN menjadi sesuatu akal muslihat dan cara untuk mendapatkan cinta dan perhatian.

Apakah kini pengorbanan menjadi mata uang untuk membeli Cinta dengan harga murah?
ALLAH mensucikan wanita dan laki-laki sebagai hambanya.
Oleh karena itu ALLAH perkenankan cinta dengan restunya melalui akad.
Sehingga cinta bukan lagi menjadi kata-kata yang masih bisa diingkari atau pengorbanan sebagai mata uangnya.
TAPI TANGGUNG JAWAB

Fitrah seorang manusia itu adalah menjadi seseorang yang akan melakukan sesuatu apabila itu adalah tugasnya.
Betul, masih ada juga manusia yang SELALU dan TIDAK HENTI-HENTINYA bahkan setiap detiknya berinisiatif untuk melakukan sesuatunya tanpa harus ditugaskan.

Bukankah Islam adalah agama preventif?? ALLAH selalu ingin melindungi umatnya dari rasa penyesalan yang melukai perasaan umatnya; Dari rasa putus asa ketika penyesalan itu datang sebagai akibat dari apa yang telah dibuat.

Sehingga ALLAH ciptakan TANGGUNG JAWAB untuk keduanya melalui akad nikah. Agar keduanya menjaga dan memelihara "cinta" dengan baik.


Yaa Rabb,
Lindungilah umat muslim dari segala keterpurukan hawa nafsu. aamiin

No comments:

Post a Comment