Invinsible


Lama rasanya tidak bersenda gurau dengan layar kecil ini, atau bahkan menangis di depannya.

Dear Sahabat,
Pernah merasa rindu? tentu pernah. Aku sering, dan mungkin bersembunyi adalah satu-satunya hal yang aku lakukan. Bukan bersembunyi di bawah selimut atau dibalik tembok. Tapi dibawah kebahagiaan dan dibalik tawa.
Alm. Eyang ageng mendatangiku di suatu bunga yang bagaikan kenyataan. Begitu pula teringat segala jalan yang aku lewati bersama Alm Abah dan Alm Emak.
Tak terasa Ramadhan akan datang kembali, seperti perintah untuk bergegas mempersiapkan diri semakin lantang terdengar. Aku bahagia, AKU BAHAGIA RAMADHAN DATANG. Bukan hanya karena aku akan mendapatkan bulan suci ini, tapi juga Alm kakek nenekku akan terjamin ketenangan dalam kuburnya.

Aku ingin bercerita semua hal yang sedang aku lewati saat ini, marah, sedih, hancur, remuk, bahagia, senang, bangga, rindu, terharu. Semua itu aku rasakan saat ini. Namun, tak ada satupun yang aku perlihatkan ke kedua orang tuaku. Bagi mereka, aku adalah anak yang selalu menerima apapun hasilnya setelah aku berusaha keras. Bagiku, aku hanya orang biasa yang boleh merasakan itu.

Kedua orang tuaku selalu mengajarkan aku untuk kuat. Namun, menjadi wanita yang memiliki hati yang terus dicoba ternyata sulit. Tapi sulit bukan berarti tidak mungkin terlaksana, kan?


No comments:

Post a Comment